Rabu

Tinjauan Pustaka Polimerisasi

Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada trukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena terbentuknya produk  sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi. Walaupun banyak polimer didasarkan pada kemampuan karbon membentuk molekul berantai panjang yang stabil dengan berbagai gugus fungsi yang melekat padanya karbon, tidaklah bersifat unik dalam hal kemampuannya ini.
Dalam polimerisasi adisi (Addition polymerization), Monomer bereaksi membentuk rantai polimer tanpa mengalami kehilangan atom.Jenis paling lazim dari polimerisasi adisi melibatkan reaksi radikal bebas dari molekul-molekul yang mempunyai ikatan rangkap C=C. Mekanisme kedua yang penting dalam polimerisasi ialah polimerisasi kondedsasi (Condensation Polimerization) dimana satu molekul kecil (umumnya air) terlepas ketika masing-masing satuan monomer didekatkan pada polimer yang tumbuh. Satu contohnya ialah polimerisasi asam 6-Aminoheksanoat. Dua molekul yang pertama bereaksi jika dipasangkan menurut satu ikatan Amida dan air terbentuk dari reaksi satu Amina dengan satu asam karboksilat (nurmanali, 2010 : 98 )

Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonservasi energi listerik dan energi kimia. Peroses elektrokimia adalah reaksi redoks (oksidasi redoksi) dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh energi sepontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonsepontan bisa terjadi. Dalam reaksi redoks elektron-elektron ditransfer dari satu zat ke zat yang lain reaksi antara logam magnesium dan asam klorida merupakan suatu contoh reaksi redoks.
Mg (S) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g)
Dilepasnya electron oleh suatu unsur selama oksidasi ditandai dengan meningkatnya bilangan oksidasi unsure itu. Dalam reduksi, terjadi penurunan bilangan oksidasi karena diperolehnya electron untuk unsure tersebut dalam reaksi yang ditunjukkan disini, logam Mg dioksidasi dan ion H+ direduksi; ion Cl- adlah ion pengamat (Raymond, 2005 : 149)

Redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Setiap reaksi redoks terdiri atas reaksi-reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi kimia yang ditandai penurunan bilangan-bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom jika seandainya electron diberikan kepada atom yang lain, yang keelektronegatifannya lebih besar. Jika kedua atom diberikan maka atom yang koelektronegatifannya lebih kecil lebih positif sedangkan atom yang keelektronegatifannya lebih besar memiliki bilangan oksidasi negatif (Dogra, 1998 : 145)

Partikel (unsure, ion, dan senyawa) yang dapat mengokdidasi partikel lain disebut pengoksidasi, tetapi ia sendiri tereduksi. Sebaliknya partikwl yang mereduksi partikel lain disebut pereduksi, tetapi ia sendiri teroksidasi. Reaksi redoks dapat terjadi bila suatu pengoksidasi bercampur dengan zat lain yang dapat teroksidasi, atau peredoksi bercampur zat yang dapat tereduksi, dari perubahan masing-masing dapat ditentukan pereaksi dan hasil reaksi beserta koefisiennya masing-masing (syukri, 1999 : 158 )

Chang. Raymond, 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 2. Jakarta Erlangga : PT Gelora Aksara Pratama
Dogra. 1998. Kimia Fisika. Universitas Indonesia : Jakarta
Nurmanali. 2010. Kimia Fisika jilid 2. Jakarta Erlangga
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 3 Jilid II. ITB. Bandung

1 komentar:

Anonim mengatakan...

minta contoh rumus bangun polimer sama rumus bangun monomer ada gak ?

Template by:

Free Blog Templates